Di zaman modern seperti saat ini teknologi telah menjadi salah satu kebutuhan hidup yang teratas. Seiring dengan kemajuan teknologi tersebut, nilai-nilai kebudayaan tradisional pun semakin terlupakan, seperti wisata alam yang kebanyakan telah terlupa dan orang lebih senang ke mal saat ini.
Namun begitu, masih ada yang peduli dan memiliki komitmen untuk memajukan wisata diruah khususnya. Adalah Ridwan Namanya cukup simpel biasa dipanggil Iwan. Tapi kalo kenalan pastilah kita akan segera tahu bahwa dia tidak sesimpel namanya yang singkat tersebut.
Terlahir di Pekanbaru 26 Desember 1989 lalu. Sebagai budak melayu asli, Iwan amat mencintai bumi lancang kuning ini dan bertekad untuk membangun dan membesarkan tanah kelahirannya ini.
Sebagai mahasiswa, Iwan yang kini duduk di bangku kuliah Universitas Lancang Kuning (Unilak), Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Inggris semester 4 ini terlihat kritis menyikapi persoalan pariwisata Riau. Karena menurutnya banyak sekali objek wisata yang berpotensi di Pekanbaru, belum lagi di daerah-daerh dan Kabupaten lainnya di Riau.
Prihatin wisata Riau akan mati, membuat niat yang kuat untuk memajukan daerah, Iwan pun berusaha mempromosikan Riau melalui sebuah website yang diluncurkan semenjak 20 Januari 2010 lalu. Melalui situs yang diberi nama tourderiau ini, Iwan pun mempromosikan berbagai objek-objek wisata seputar Riau.
"Saya ngambil internet, karena saat ini jumlah orang yang mengakses internet sangat tinggi, jadi kemungkinan web kita dilihat orang juga sangat besar. Apalagi situs jejaring sosial sangat populer sehingga kita bisa manfaatkan itu untuk mengembangkan wisata" ungkap penggemar es Laksamana mengamuk ini.
Bagi Iwan, pariwisata bukan hanya sesaat saja kalau sudah bosan akan ditinggalkan. Baginya dunia pariwisata adalah pilihan seterusnya yang akan dijalani karena memang ia juga sangat hobi yang namanya travelling.
"Saya suka jalan-jalan. Jadi apa yang ada di website sudah saya pahami terlebih dahulu,dan nggak asal-asalan," ucap pengagum keindahan wisata Pantai Selat Baru di Bengkalis dan Pulau Jemur di Rokan Hilir.
Iwan berharap dengan mengembangan wisata Riau, Melayu semakin dikenal masyarakat luas. Karena wisata menurutnya tak sekedar hura-hura namun punya nilai-nilai lainnya yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan diri.
"Misalnya saja wisata kuliner makanan Riau. Tak cuma makan enak justru kita bisa memperoleh nilai-nillai tradisional dari budaya Melayu, melalui makanan pun kita juga bisa kenal budaya," ucap pengidola budayawan Riau, Tenas Effendy ini.
Maka dari itu pula, selain membangkitkan pariwisata, menurut Iwan banyak hal yang bisa hidup kembali dari pariwisata ini. Kuliner tradisional, kerajinan, serta pelestarian benda dan rumah-rumah bersejarah pun ia fokuskan demi mengembangkan dunia wisata Riau.
"Sejarah dan budaya, dan wisata kalau nggak kita lestarikan bukan tidak mungkin akan hilang tergerus zaman dan perubahan kehidupan. Jadi kalau bukan kita sebagai anak Riau yang melaksanakannya ,siapa lagi?," tutupnya. (Ist)
Namun begitu, masih ada yang peduli dan memiliki komitmen untuk memajukan wisata diruah khususnya. Adalah Ridwan Namanya cukup simpel biasa dipanggil Iwan. Tapi kalo kenalan pastilah kita akan segera tahu bahwa dia tidak sesimpel namanya yang singkat tersebut.
Terlahir di Pekanbaru 26 Desember 1989 lalu. Sebagai budak melayu asli, Iwan amat mencintai bumi lancang kuning ini dan bertekad untuk membangun dan membesarkan tanah kelahirannya ini.
Sebagai mahasiswa, Iwan yang kini duduk di bangku kuliah Universitas Lancang Kuning (Unilak), Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Inggris semester 4 ini terlihat kritis menyikapi persoalan pariwisata Riau. Karena menurutnya banyak sekali objek wisata yang berpotensi di Pekanbaru, belum lagi di daerah-daerh dan Kabupaten lainnya di Riau.
Prihatin wisata Riau akan mati, membuat niat yang kuat untuk memajukan daerah, Iwan pun berusaha mempromosikan Riau melalui sebuah website yang diluncurkan semenjak 20 Januari 2010 lalu. Melalui situs yang diberi nama tourderiau ini, Iwan pun mempromosikan berbagai objek-objek wisata seputar Riau.
"Saya ngambil internet, karena saat ini jumlah orang yang mengakses internet sangat tinggi, jadi kemungkinan web kita dilihat orang juga sangat besar. Apalagi situs jejaring sosial sangat populer sehingga kita bisa manfaatkan itu untuk mengembangkan wisata" ungkap penggemar es Laksamana mengamuk ini.
Bagi Iwan, pariwisata bukan hanya sesaat saja kalau sudah bosan akan ditinggalkan. Baginya dunia pariwisata adalah pilihan seterusnya yang akan dijalani karena memang ia juga sangat hobi yang namanya travelling.
"Saya suka jalan-jalan. Jadi apa yang ada di website sudah saya pahami terlebih dahulu,dan nggak asal-asalan," ucap pengagum keindahan wisata Pantai Selat Baru di Bengkalis dan Pulau Jemur di Rokan Hilir.
Iwan berharap dengan mengembangan wisata Riau, Melayu semakin dikenal masyarakat luas. Karena wisata menurutnya tak sekedar hura-hura namun punya nilai-nilai lainnya yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan diri.
"Misalnya saja wisata kuliner makanan Riau. Tak cuma makan enak justru kita bisa memperoleh nilai-nillai tradisional dari budaya Melayu, melalui makanan pun kita juga bisa kenal budaya," ucap pengidola budayawan Riau, Tenas Effendy ini.
Maka dari itu pula, selain membangkitkan pariwisata, menurut Iwan banyak hal yang bisa hidup kembali dari pariwisata ini. Kuliner tradisional, kerajinan, serta pelestarian benda dan rumah-rumah bersejarah pun ia fokuskan demi mengembangkan dunia wisata Riau.
"Sejarah dan budaya, dan wisata kalau nggak kita lestarikan bukan tidak mungkin akan hilang tergerus zaman dan perubahan kehidupan. Jadi kalau bukan kita sebagai anak Riau yang melaksanakannya ,siapa lagi?," tutupnya. (Ist)
0 komentar:
Posting Komentar